Penulis : Nurlaelatul Fitrianah
Masyarakat mengenal telur sebagai makanan yang mengandung protein tinggi, sehingga dipilih sebagai asupan energi sehari-hari. Cara mengonsumsinya pun beragam, ada yang digoreng hingga matang, setengah matang, direbus, dan ada pula yang langsung ditelan mentah.
Salah satu penyajian telur yang cukup populer di kalangan masyarakat adalah dengan memasknya setengah matang. Cara ini dipercaya dapat menghasilkan kandungan nutrisi lebih banyak di banding metode memasak lainnya.
Ahli Gizi dan Peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan Bogor, Dr Mien Karmini Mahmud, Msc. Mengakui, salah satu keuntungan penyajian telur setengah matang adalah tidak terjadinya koagulasi protein atau penggumpalan protein ketika telur tersebut dimasak. Dengan begitu, nilai protein yang didapat jauh lebih tinggi dibanding cara penyajian lainnya.
"Selain itu, warna dari telur tersebut masih bagus dan rasanya pun manis," ujar Mien Karmini saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia
Namun demikian, lanjut dia, mengonsumsi telur setengah matang juga memiliki risiko bagi kesehatan. Utamanya, jika telur yang hendak dikonsumsi mengandung bakteri salmonella akibat terkontaminasi kotoran ketika masih berada di dalam kandang. Bakteri tersebut dapat mengganggu saluran pencernaan dan mengakibatkan diare, muntah, kejang perut, serta demam.
"Makanya telur harus dicuci terlebih dahulu sebelum diolah. Selain itu, pastikan alat memasak dan alat makanjuga higienis," saran Mien Karmini
Terkait pola konsumsi telur, dia menuturkan, untuk ukuran anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan sebaiknya dalam sehari cukup satu butir telur. Beda hal nya dengan atlet yang membutuhkan banyak telur guna membentuk dan menjaga tubuh agarlebih terlihat atletis.
Sedangkan bagi orang yang memiliki riwayat kesehatan seperti kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi, sebaiknya membatasi konsumsi telur. "Dalam satu minggu cukup 1 sampai 3 butir telur dengan memperhatikan kadar kolesterolnya," ucap Mien Karmini.
Terkait dengan cara penyajian telur yang baik, ia menekankan, semuanya tergantung kondisi dari orang yang akan mengonsumsi telur tersebut. Bagi orang produktif yang masih memiliki daya cerna bagus, tidak masalah jika mengonsumsi telur matang. Namun perlu diingat, matangnya pun tidak sampai kering karena bisa mengurangi kandungan nutrisi atau protein pada telur.
Sementara bagi orangtua atau usia lanjut bagus mengonsumsi telur setengah matang. "Hal ini kembali lagi karena jika terlalu matang akan terjadi koagulasi protein," terang Mien Karmini
"Tapi prinsipnya" lanjut dia, "selama proses memasak telur itu benar, apapun sajian atau cara mengonsumsinya, telur tidak sksn berdampak buruk bagi kesehatan."
Sumber : Yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar